Pages

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI< SEMOGA TULISAN INI BERMANFAAT BAGI ANDA

Thursday 26 June 2014

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN NKRI (1959-1965)


A.                Latar belakang
Demokrasi berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan negara dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Istilah demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani demokratia, terdiri dari dua kata, demos berarti rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuatan atau pemerintahan. Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Terkait dengan negara kita, Indonesia telah menganut berbagai sistem demokrasi semenjak kemerdekaannya. beberapa dari sistem-sistem pemerintahan tersebut adalah Demokrasi Parlementer dan Demokrasi.Terpimpin.
Pada masa Demokrasi Parlementer, Indonesia banyak mengalami pergantian kabinet. Sedangkan disaat Indonesia menganut sistem Demokrasi Terpimpin, terjadi "peledakan" jumlah partai politik. Dari kedua sistem tersebut, tentu ada beberapa hal yang mempengaruhi kehidupan politik dan ekonomi Indonesia. Pengaruh-pengaruh tersebut juga yang pada akhirnya mengarahkan Indonesia untuk memiliki kehidupanp dan ekonomi seperti sekarang ini dan dari kedua sistem tersebut juga, muncul tujuan dari karya ilmiah ini yaitu untuk mencari tahu masing-masing.kelebihan.dan.kelemahannya.
Dewasa ini, karena telah berkali-kali mengalami penyesuaian sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia sudah tertata dengan rapi, lengkap dan baik. Namun secara prakteknya banyak terdapat kegagalan dalam melaksanakan sistem dan aturan bakunya yang seharusnya sudah dipersiapkan dengan rapi sebaik-baiknya.
Jatuhnya kabinet-kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi perlementer mem bawa dampak yabg buruk bagi perkembangan politik di indonesia. Perbedaan kepentingan yang dipengaruhi oleh parppol dalam parlemen merupakan penyebab jatuhnya kabinet-kabinet. Dengan demikian situsai preiden semakin lama semakin tidak kondusif. Melihat keadaan demikian, presiden soekrano mengambil sikap tegas untuk mengubah sistem pemerintahannya. Sistem pemerintahannya yang dianggap presiden soekarno adalah presidensil.
Untuk merealisasi hal tersebut, soekarno melakukan langkah yang strategis dan cukup berani. Sebagai contoh adalah di keluarkannya dekrit presiden 5 juli 1959. Kebijakan ini membawa dampak yang besar bagi kehidupan politik di indonesia. Perubahan yang terjadi adalah sistem pemerintahan yang mengakui presiden seumur hidup yaitu opresiden soekarno. Dari kejadian inilah inkonsitusional mulai terjadi dalam perkembangan politik di Indonesia.

B.                 Tujuan
1)                  Menambah pengetahuan pembaca mengenai demokrasi liberal dan terpimpin
2)                  Menambah wawasan tentang sejarah bangsa Indonesia
3)                  Meningkatkan rasa cinta tanaah air pembaca
C.                Faktor, Ciri-ciri dan Penyebab Kegagalan Demokrasi Terpimpin
Ada beberapa peristiwa penting yang terjadi di Negara ini dalam menyebabkan terjadinya atau munculnya era demokrasi terpimpin di Indonesia, faktor tersebut meliputi:
1)                  Kegagalan badan konstiuante dalam menyusun undang-undang dasar baru, yang disebabkan perbedaan pendapat dalam anggota badan konstituante sehingga tidak dapat menghasilkan kesepakatan bersama,
2)                  Keluarnya dekrit presiden 5 juli 1959 yang bertujuan untuk menyelamatkan negara dalam kondisi genting. Isi dekrit presiden tersebut al:
o    Pembubaran badan kontituante
o    Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
o    Pembentukan MPRS dan DPAS
o    Munculnya gerakan saparatisme, yaitu suatu gerakan yang ingin mengambil alih kekuasaan secara paksa. Garakan ini muncul pada pada masa demokrasi liberal dan menyebabkan ketidakstabilan politik dalam negri, sehingga menacaukan keamanan dan menyebabkan disintegrasi bangsa atau perpecahan.
3)                  Sering berganti-ganti kabinet, Jatuh bangunnya kabinet sehingga menimbulkan munculnya ketidak percayaan rakyat terhadap pemerintahan sebab banyak program kerja kabinet tidak dapat direalisasikan dengan baik.
4)                  Munculnya persaingan antar parpol sehingga menimbulkan ketidakstabilan politik dan perpecahan bangsa.

Dalam implementasinya, Demokrasi terpimpin pernah berjaya ketika zaman pemerinthan Soekarno tepatnya di era tahun 1959-1965. Adapun ciri khas dari demokrasi ini adalah sebagai berikut:
1)                  Dominasi presiden      
2)                  Tidak berfungsinya lembaga tertinggi dan lembaga tinggi Negara
3)                  Makin berkembangnya paham komunisme
4)                  Makin besarnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik.

Penyebab Kegagalan Demokrasi Terpimpin
a)                  Adanya pemusatan kekuasaan di tangan presiden, menyebabkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap penyelewengan terhadap undang-undang dasar 1945dan pancasila dan pada akhirnya terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan bencana bagi bangsa Indonesia.
b)                  Kedudukan presiden yang bertentangan dengan UUD 1945. Berdasarkan UUD 1945, kedudukan presiden berada dibawah MPR. Akan tetapi, kenyataan bertentangan dengan UUD 1945, sebab MPRS tunduk kepada presiden. Presiden menentukan apa yang harus di putuskan oleh MPRS. Hal ini tampak dengan adanya tindakan presiden  untuk mengangkat ketua MPRS dirangkan oleh wakil perdana menteri III serta pengangkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partai-partai besar serta wakil ARBI yang masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang tidak memeimpin departemen.
c)                  Pembentukan MPRS yang bertentangan dengan UUD 1945. Presiden juga membentuk MPRS berdasarkan penetapan presiden No.2 tahun 1959. Tindakan ini bertentangan dengan UUD 1945 karena berdasarkan UUD 1945 pengangkatan anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi negara harus melalui pemilu sehingga partai yang terpilih oleh rakyat memiliki anggota-anggota yang duduk di MPR.
d)                 Kegagalan kontituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempuyai pijakan hukum yang mantap.
e)                  Situasi politik yang semakin buruk.
f)                   Konflik antar partai yang mengganggu stabilitas nasional.
g)                  Banyaknya partai dalam parlemen yang saling bebeda pendapat sementara sulit untuk mempertemukannya.
h)                  Masing-masing politik berusaha untuk menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai. 

Tulisan ini diambil dari beberapa buku dan berbagai sumber dari Google.com

Tu


0 komentar:

Post a Comment

 

Kirim Komentar

Name

Email *

Message *

Total Pageviews