Pages

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI< SEMOGA TULISAN INI BERMANFAAT BAGI ANDA

Friday 18 April 2014

Manfaat Madu Bagi Kehidupan Manusia

Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya darinektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.

Rasa manis madu disebapkan oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir sama dengan gula

Madu memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda daripada gula dan pemanis lainnya. Kebanyakan mikroorganisme tidak bisa berkembang di dalam madu karena rendahnya aktivitas airyang hanya 0.6

Sejarah penggunaan madu oleh manusia sudah cukup panjang. Dari dulu manusia menggunakan madu untuk makanan dan minuman sebagai pemanis atau perasa. Aroma madu bergantung pada sumber nektar yang diambil lebah.
Untuk lebih jelasnya, Berikut beberapa manfaat madu bagi kehidupan manusia:

Menyejukan Kulit (Untuk Kulit Berjerawat Ringan)
Campurkan ½ cangkir air hangat dengan ¼ sendok teh garam. Dengan menggunkan cotton bud oleskan langsung ke bagian yang berjerawat. Beri tekanan dengan kapas selama beberapa menit, untuk melembutkan bagian tersebut. Gunakan kapas, oleskan madu pada bagian yang berjerawat. Biarkan selama 10 menit. Lalu basuh dan tepuk-tepuk perlahan hingga keringkan.

Masker Pengencangan Wajah

Dari beberapa penelitian terungkap, madu yang dipergunakan sebagai masker wajah, sangat efektif menghambat proses penuaan dini dan keriput. Berminat ? coba oleskan madu murni pada wajah Anda dan biarkan selama kira-kira 15 menit, hingga mengering. Setelah kering, basuhlah wajah Anda dengan air hangat.

Mandi Untuk Kulit Berkilau

Hasil penelitian Janice Cox terungkap, madu menimbulkan efek yang luar biasa pada kulit. Salah satunya adalah membuat kulit berkilau. Untuk melembabkan, melembutkan dan membuat kulit berkilau, bawa serta sebotol madu saat Anda mandi. Oleskan ke kulit dan tepuk-tepuk dengan kedua tangan hingga mengering. Sementara menepuk-nepuk kulit, madu akan lengket di kulit Anda. Basuhlah bekas madu yang lengket tersebut setelah Anda selesai. Dan Anda bisa menikmati hasilnya dengan kulit yang nampak cantik nan cerah !!!

Mandi Madu 

Ini bukan lagunya Elvie Sukaesih ! Percaya atau tidak, khasiat mandi madu ini sudah dilakukan sejak zaman ratu Cleopatra. Untuk mendapatkan aroma yang manis dan kulit lembut, tambahkan ¼ hingga ½ cangkir madu di air mandi Anda.

Scrub Madu

Masih seputar manfaat untuk kulit, madu juga dapat dipergunakan untuk mengelupas kulit mati (scrubbing). Campurkan 1 sendok teh madu dengan sedikit tepung almond ke telapak tangan Anda. Gosokkan perlahan ke wajah sebagai scrub wajah. Lalu basuh wajah Anda dengan air hangat untuk mengangkat madu.

Pembersih Wajah Setiap Hari

Caranya sangat sederhana dan mudah, campurkan 1 sendok makan madu dengan sedikit susu bubuk di telapak tangan. Oleskan di wajah untuk membersihkan semua kotoran dan make-up, dan lalu basuh hingga bersih dengan air hangat.

Rambut Berkilau

Agar rambut berkilau dan mudah diatur, campurkan 1 sendok makan madu, perasan satu jeruk nipis, dan sedikit air hangat. Bilas rambut Anda dengan shampo seperti biasa dan lalu
tuangkan campuran tadi pada rambut. Keringkan rambut dengan cara biasa.

Conditioner Rambut

Di luar dari manfaat untuk rambut berkilau, madu juga dapat menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala. Coba campurkan ½ cangkir madu dan satu sendok malan minyak zaitun. Oleskan merata ke rambut dan kulit kepala, lalu ambil penutup rambut dan biarkan selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Setelah 30 menit, keramasi dengan shampo dan bilas rambut Anda seperti biasa.

Toner Kulit

Untuk mengencangkan, melembutkan dan melembabkan kulit, campurkan 1 buah kulit jeruk ditambah satu sendok makan madu dalam blender hingga halus. Gosokan perlahan campuran madu tadi ke wajah dan biarkan selama 15 menit. Lalu basuh wajah Anda dengan air hangat untuk membersihkan campuran tadi.


Tapi ada yang harus benar-benar diingat, sebelum Anda melakukan eksperimen, sebaiknya pastikan produk madu yang Anda beli 100 % murni. Dan bagi Anda yang alergi pada madu, sebaiknya jangan mencoba resep ini.


Semoga bermanfaat gan,,,,

Wednesday 16 April 2014

Morfologi Untuk Tugas Menulis

By; Admin


Latar Belakang
Kalau kita perhatikan dengan baik, dalam kehidupan sehari-hari masihbanyak masyarakat yang memakai bahasa Indonesia tetapituturan atau ucapan daerahnya terbawa ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Tidaksedikit seseorang yang berbicara dalam bahasa Indonesia, tetapi dengan lafal atau intonasi Jawa, Batak, Bugis, Sunda dan lain sebagainya. Hal inidimungkinkan karena sebagian besar bangsa Indonesia memposisikan bahasaIndonesia sebagai bahasa kedua. Sedangkan bahasa pertamanya adalah bahasadaerah masing-masing.Bahasa Indonesia hanya digunakan dalam komunikasitertentu, seperti dalam kegiatan-kegiatan resmi.

Selain itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di SekolahDasar, istilah yang dikenal dan lazim digunakan guru adalah istilah “huruf”walaupun yang dimaksud adalah “fonem”. Mengingat keduanya merupakanistilah yang berbeda, untuk efektifnya pembelajaran, tentu perlu diadakanpenyesuaian dalam segi penerapannya.

Oleh karena itu, untuk mencapai suatu ukuran lafal/fonem baku dalambahasa Indonesia, sudah seharusnya lafal-lafal atau intonasi khas daerah itudikurangi jika mungkin diusahakan dihilangkan. Sebagai seorang guru, pemahaman struktur fonologi danmorfologi bahasa Indonesia selain dapat menjadi bekal dalampemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari juga dapat bermanfaat dalam pembinaan kemampuan berbahasa siswa.

Sedangkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah; 1). Untuk menjelaskan pengertian morfologi. 2). Untuk mengidentifikasi morfem-morfem bahasa Indonesia. 3). Untuk mengidentifikasi jenis-jenis kata ulang bahasa Indonesia. 4). Untuk menjelaskan makna kata ulang bahasa Indonesia.

Pengertian Morfologi Bahasa Indonesia
Ramlan (1978:19) menjelaskan bahwa morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan kata dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Nida (1949:1) menjelaskan bahwa morfologi adalah studi tentang morfem dan susunannya di dalam pembentukan kata.Susunan morfem yang diatur menurut morfologi suatu bahasa meliputi semua kombinasi yang membentuk kata atau bagian dari kata.

Verhaar (2004:97) juga menjelaskan bahwa morfologi adalah cabang lunguistik yang mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.Jadi dapat disimpulkan bahwa morfologi adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk pembentukan kata.
Morfem-morfem Bahasa Indonesia
Pengertian Morfem

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) dinyatakan bahwa morfem adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna, secara relatif stabil dan tidak dibagi atas bagian bermakna lebih kecil.

Lyons (1968:80) menyatakan bahwa morfem adalah unit analisis gramatikal yang terkecil.Katamba(1993:24) menjelaskan bahwa morfem adalah perbedaan terkecil mengenai makna kata atau makna kalimat atau dalam struktur gramatikal. Jadi dapat disimpulkan bahwa morfem adalah satuan bahasa terkecil yang bermakna.

Prinsip Mengenal Morfem

Edi Subroto (1976:40) mengemukakan tentang ciri morfem, bahwa (1) morfem adalah satuan terkecil di dalam tingkatan morfologi yang bisa ditemukan lewat analisis morfologi, (2) morfem selalu merupakan satuan terkecil yang berulang-ulang dalam pemakaian bahasa (dengan bentuk yang lebih kurang sama)dengan arti gramatikal tertentu yang lebih kurang sama pula.

Samsuri (1992) mengemukakan tiga prinsip pokok pengenalan morfem. (1)Bentuk-bentuk yang berulang yang mempunyai pengertian yang sama, termasuk morfem yang sama. (2)Bentuk-bentuk yang mirip (susunan fonem-fonemnya) yang mempunyai pengertian yang sama,termasuk morfem yang sama, apabila perbedaan-perbedaannya dapat diterangkan secara fonologis. (3)Bentuk-bentuk yang berbeda susunan fonem-fonemnya, yang tidak dapat diterangkan secara fonologis perbedaan-perbedaannya, masih bisa dianggap sebagai alomorf-alomorf dari morfem yang sama atau mirip, asal perbedaan itu dapat diterangkan secara morfologis.

Wujud Morfem

Samsuri (1982:182) yang juga dikutip oleh Prawirasumantri (1985:138) memaparkan hasil penelitian para pakar terhadap bahasa-bahasa di dunia. Pada dasarnya, wujud morfem bahasa itu ada lima macam, yaitu :
1.        Morfem berwujud fonem atau urutan fonem segmental. Berdasarkan hal itu, morfem dapat berwujud sebuah fonem missal: -i atau lebih dari satu fonem misalnya: ber-, makan, juang. Contoh diatas, merupakan morfem-morfem bahasa Indonesia.
2.        Morfem terdiri atas gabungan fonem segmental dengan suprasegmental (prosodi). Sebagai contoh urutan fonem /bottar/ dalam bahasa Batak Toba belum mengandung pengertian yang penuh atau maknanya masih meragukan. Urutan fonem tersebut akan jelas apabila ditambah oleh tekanan pada suku pertama atau kedua, /bóttar/ atau /bottár/. Yang pertama maknanya “darah” sedangkan yang kedua bermakna “anggur”
3.        Morfem berwujud fonem-fonem prosodi (suprasegmental). Dalam tuturan, fonem-fonem suprasegmental iniselalu bersama-sama denganfonem segmental. Apabila ada fonem-fonem segmental bersama-sama dengan fonem supra segmental maka pengertiannya menjadi rangkap, yakni fonem-fonem suprasegmental menyatakan konsep atau pengertian yang lainnya. Morfem-morfem seperti itu banyak terdapat pada bahasa Indian Amerika dan bahasa-bahasa Afrika, yakni morfem yang berwujud suprasegmental atau prosodi nada.
4.        Morfem fonem suprasegmental (prosodi) dengan kesuprasegmentalan (keprosodian) yakni intonasi atau kalimat. Yang lazim digunakan pada morfem ini ialah gabungan nada dengan persendian.
5.        Morfem bisa berwujud kekosongan (Tanwujud). Yang dimaksud dengan kekosongan di sini yaitu bahwa morfem tersebut bermanifestasikan dengan kekosongan yang biasa disebut dengan morfen zero atau morfem tanwujud yang bisa disimbolkan Ø.

Jenis-Jenis Morfem

Berdasarkan kriteria tertentu, morfem dapat diklasifikasikan  menjadi beberapa jenis. Penjenisan ini dapat ditinjau dari dua segi yakni hubungannya dan distribusinya (Samsuri, 1982:186; Prawirasumantri, 1985:139).

Ditinjau dari Hubungannya;
Pengklasifikasian morfem dari segi hubungannya, dapat dilihat dari hubungan struktural dan hubungan posisi.

Ditinjau dari Hubungan Struktur; Menurut hubungan strukturnya, morfem dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu morfem bersifat aditif (tambahan) yang bersifat replasif (penggantian), dan yang bersifat substraktif (pengurangan).

Morfem yang bersifat aditif yaitu morfem-morfem yang biasa yang pada umumnya terdapat pada semua bahasa, seperti pada urutan putra, tunggal, -nya, sakit. Unsur-unsur morfem tersebut tidak lain penambahan yang satu dengan yang lain.

Morfem yang bersifat replasif; yaitu morfem-morfem berubah bentuk atau berganti bentuk dari morfem asalnya. Perubahan bentuk itu mungkin disebabkan oleh perubahan waktu atau perubahan jumlah. Contoh morfem replasif ini terdapat dalam bahasa Inggris. Untuk menyatakan jamak, biasanya dipergunakan banyak alomorf. Bentuk-bentuk /fiyt/, /mays/, /mεn/ masing-masing merupakan dua morfem /f…t/, /m…s/, /m…n/ dan /iy ← u/, /ay ← aw/, /ε/, /æ/. Bentuk-bentuk yang pertama dapat diartikan masing-masing ‘kaki’, ‘tikus’, dan ‘orang’, sedangkan bentuk-bentuk yang kedua merupakan alomorf-alomorf jamak. Bentuk-bentuk yang kedua inilah yang merupakan morfem-morfem atau lebih tepatnya alomorf-alomorf yang bersifat penggantian itu, karena /u/ diganti oleh /iy/ pada kata foot dan feet, /aw/ diganti oleh /ay/ pada kata mouse dan mice, dan /æ/ diganti oleh / ε/  pada kata man dan men.

Morfem bersifat substraktif, misalnya terdapat dalam bahasa Perancis. Dalam bahasa ini, terdapat bentuk ajektif yang dikenakan pada bentuk betina dan jantan secara ketatabahasaan.

Ditinjau dari Hubungan Posisi, Dilihat dari hubungan posisinya, morfem pun dapat dibagi menjadi tiga macam yakni ; morfem yang bersifat urutan, sisipan, dan simultan. Tiga jenis morfem ini akan jelas bila diterangkan dengan memakai morfem-morfem imbuhan dan morfem lainnya. Contoh morfem yang bersifat urutan terdapat pada kata berpakaian yaitu / ber-/+/-an/. Ketiga morfem itu bersifat berurutan yakni yang satu terdapat sesudah yang lainnya.
Contoh morfem yang bersifat sisipan dapat kita lihat dari kata / telunjuk/. Bentuk tunjuk merupakan bentuk kata bahasa Indonesia di samping telunjuk. Kalau diuraikan maka akan menjadi / t…unjuk/+/-e1-/.

Morfem simultan atau disebut pula morfem tidak langsung terdapat pada kata-kata seperti /khujanan/. /ksiaηgan/ dan sebagainya. Bentuk /khujanan/ terdiri dari /k…an/ dan /hujan/, sedang /kesiangan/ terdiri dari /ke…an/ dan /siaη/. Bentuk /k-an/ dalam bahasa Indonesia merupakan morfem simultan, terbukti karena bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk /khujan/ atau /hujanan/ maupun /ksiaη/ atau /sianaη/. Morfem simultan itu sering disebut morfem kontinu (discontinous morpheme).

Ditinjau dari Distribusinya, Ditinjau dari distribusinya, morfem dapat dibagi menjadi dua macam yaitu morfem bebas dan morem terikat.
1)                  Morfem Bebas
Menurut Santoso (2004), morfem bebas adalah morfem yang mempunyaipotensi untuk berdiri sendiri sebagai kata dan dapat langsung membentukkalimat. Dengan demikian, morfem bebas merupakan morfem yang diucapkantersendiri; seperti: gelas, meja, pergi dan sebagainya.Morfem bebas sudah termasuk kata.Tetapi ingat, konsep kata tidak hanya morfem bebas, kata juga meliputi semua bentuk gabungan antara morfem terikat dengan morfem bebas, morfem dasar dengan morfem dasar.Jadi dapat dikatakan bahwa morfem bebas itu kata dasar.

2)                  Morfem Terikat
Morfem terikat yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa, misalnya : di-, ke-, -i, se-, ke-an. Disamping itu ada bentuk lain seperti juang, gurau, yang selalu disertai oleh salah satu imbuhan baru dapat digunakan dalam komunikasi yang wajar.
Samsuri ( 1982:188 )menamakan bentuk-bentuk seperti bunga, cinta, sawah, dan kerbau dengan istilah akar; bentuk-bentukseperti di-,ke-, -i, se-, ke-an dengan nama afiks atau imbuhan; dan juang, gurau dengan istilah pokok.

Sementara itu Verhaar (1984:53)berturut-turut dengan istilah dasar afiks atau imbuhan dan akar. Selain itu ada satu bentuk lagi seperti belia, renta, siur yang masing-masing hanya mau melekat pada bentuk muda, tua, dan simpang, tidak bisa dilekatkan pada bentuk lain. Bentuk seperti itu dinamakan morfem unik.
Dalam bahasa-bahasa tertentu, ada pula bentuk-bentuk biasanya sangat pende yang mempunyai fungsi “memberikan fasilitas”, yaitu melekatnya afiks atau bagi afiksasi selanjutnya. Contoh dalam bahasa Sansekerta, satuan /wad/ ‘menulis’ tidak akan dibubuhi afiks apabila tidak didahului dengan pembubuhan satuan /a/ sehingga terjelma bentuk sekunder atau bentuk kedua yakni satuan /wada/ yang dapat yang dapat memperoleh akhiran seperti wadati, wadama. Bentuk /a/ seperti itu disebut pembentuk dasar.

Sehubungan dengan distribusinya, afiks atau imbuhan dapat pula dibagi menjadi imbuhan terbuka dan tertutup. Imbuhan terbuka yaitu imbuhan yang setelah melekat pada suatu benda masih dapat menerima kehadiran imbuhan lain. Sebagai contoh afiks /p∂r/ setelah dibubuhakn pada satuan /b∂sar/ menjadi perbesar /p∂rb∂sar/. Satuan /p∂rb∂sar/ masih menerima afiks lain seperti /di/  sehingga menjadi /dip∂rb∂sar/. Imbuhan /p∂r/ dinamakan imbuhan terbuka, karena masih dapat menerima kehadiran afiks /di/. Sedangkan yang dimaksud dengan imbuhan tertutup  ialah imbuhan atau afiks yang setelah melekat pada suatu bentuk tidak dapat menerima kehadiran bentuk lain, misalnya afiks /di/ setelah melekat pada satuan /baca/ menjadi /dibaca/ tidak dapat menerima kehadiran afiks lainnya. Afiks /di/ itulah merupakan contoh afiks atau imbuhan tertutup.

Kata Ulang Bahasa Indonesia
Proses perulangan atau reduplikasi adalah pengulangan bentuk, baikseluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak.Hasil pengulangan disebut kata ulang, sedangkan bentuk yang diulangmerupakan bentuk dasar (Ramlan, 1980). Pengulangan merupakan pula suatuproses morfologis yang banyak terdapat pada bahasa Indonesia.

Jenis-jenis Kata Ulang Bahasa Indonesia
Berdasarkan macamnya, menurut Keraf (1978) bentuk perulangan dalam bahasa Indonesia terdiri atas empat bentuk seperti berikut :
a)                  Kata ulang suku kata awal (dwipurna).
Dalam bentuk perulangan macam ini, vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan bergeser ke posisi tengah menjadi ê (pepet). Contoh:
Tangga                        tetangga
Pohon              pepohonan
Laki                 lelaki
b)                  Kata ulang murni (dwilingga).
Bentuk kata ulang terjadi dengan mengulang seluruh unsur dasar secara utuh.Kata ulang seperti ini disebut jugakata ulang utuh. Contoh:
Buku               buku-buku
Bangku            bangku-bangku
Rumah             rumah-rumah

c)                  Kata ulang yang terjadi atas seluruh suku kata, tetapi pada salah satu unsurkata ulang tersebut mengalami perubahan bunyi fonem. Kata ulangsemacam ini biasa disebut kata ulang salin suara atau kata ulang berubahbunyi.Contoh:
Gerak              gerak-gerik
Sayur               sayur-mayur
Balik                bolak-balik
d)                 Kata ulang yang mendapat imbuhan atau kata ulang berimbuhan.Contoh:
Anak               anak-anakan
Main                main-mainan
Kuda               kuda-kudaan

Makna Kata Ulang

Sesuai dengan fungsi perulangan dalam pembentukan jenis kata, maknastruktural kata ulang menurut Keraf (1978) adalah sebagai berikut :
a)                  Perulangan mengandung makna banyak yang tak tentu. Perhatikan contohberikut:
- Kuda-kuda itu berkejaran di padang rumput.
- Buku-buku yang dibelikan kemarin telah dibaca.
b)                  Perulangan mengandung makna bermacam-macam.Contoh:
- Pohon-pohonan perlu dijaga kelestariannya.
- Daun-daunan yang ada dipekarangan sekolah sudah menumpuk.
- Ibu membeli sayur-sayuran di pasar.
- Harga buah-buahan sekarang sangat murah.


c)                  Makna lain yang dapat diturunkan dari suatu kata ulang adalah menyerupaiatau tiruan dari sesuatu.Contoh:
- Anak itu senang bermain kuda-kudaan. (menyerupai atau tiruan kuda)
- Mereka sedang bermain pengantin-pengantinan di pekarangan rumah.(menyerupai atau tiruan pengantin)
- Andi berteriak kegirangan setelah dibelikan ayam-ayaman.(menyerupai atau tiruan ayam)
d)                 Mengandung makna agak atau melemahkan dari.Contoh:
- Perilakunya kebarat-baratan sehingga tidak disenangi oleh teman-temanya.
- Sifatnya masih kekanak-kanakan.
- Mukanya kemerah-meraman

e)        Menyatakan makna intensitas. Makna intensitas terdiri dari:
Ø    Intensitas kualitatif, contohnya:
- Pukullah kuat-kuat.
- Anak itu belajar sebaik-baiknya.
- Burung itu terbang setinggi-tingginya.
- Agar tidak terlambat, ia berjalan secepat-cepatnya.
Ø    Intensitas kuantitatif, contohnya:
- Kuda-kuda itu berlari kencang.
- Anak-anak bermain bola di pekarangan sekolah.
- Ayah membawabuah-buahan dari Malang.
- Rumah-rumah di kampung itu tertata dengan rapi.

Ø    Intensitas frekuentatif. Contoh:
- Iamengeleng-gelengkan kepalanya.
- Iamondar-mandir saja sejak tadi.
- Anak itu menyanyi sambil memukul-mukul meja.
e)                  Perulangan pada kata kerja mengandung makna saling atau pekerjaan yangberbalasan.Contoh:
- Kita harus tolong-menolong.
- Tentara sedang tembak-menembak dengan seru.
- Mereka tendang-menendang dan tinju-meninju saat sedang berkelahi.
f)                   Perulangan pada kata bilangan mengandung makna kolektif.Contoh:
- Anak-anak berbaris dua-dua sebelum masuk kelas.
D. KOMPOSIS
Merupakan proses penggabungan dasar dengan dasar (biasanya berupa angka maupun bentuk berimbuhan) untuk mewadahi suatu “konsep” yang belum tertampung dalam sebuah kata. Seperti kita ketahui konsep-konsep dalam kehidupan kita benyak sekali, sedangkan jumlah kosa kata terbatas. Contoh kata bukit untuk mengacu pada konsep “gunung kecil”, tetap dalam kehidupan nyata kita punya juga “bukit kecil”, maka konsep “bukit kecil” itu  kita wadahi dengan gabungan anak bukit. Contoh lainnya, dalmam bahasa Indonesia kita sudah punya kata merah, yaitu salah satu jenis warna. Namun, dalam kehidupan kita warna merah itu tidak semacam, ada warna  merah seperti warna darah; ada warna merah seperti warna jambu; ada warna merah sepertoi warna delima, dan sebainya.

Contoh lain lagi bahasa Indonesia memiliki kata rumah untuk mewadahi ‘bangunan tempat tinggal’; namun, dalam kehidupan kita ada konsep ‘bangunan tempat mengendalikan; maka terbentuk komposisi rumah gadai

a.                   Aspek Semantik Komposisi
Sudah di sebutkan dimuka bahwa tujuan utama membentuk komposisi adalah untuk menampung atau mewadahi konsep-konsep yang ada dalam kehidupan kita tetapi belum ada wadahnya dalam bentuk sebuah kata. Contoh lainnya:
-                      Baca tulis                                            ‘baca dan tulis’
-                      Pulang pergi                            ‘pulang dan pergi’
-                      Makan pakai                            ‘makan dan pakai’
-                      Cantik molek                           ‘cantik dan molek’
-                      Tua muda                                            ‘tua dan muda’
-                      Jauh dekat                                           ‘jauh dan dekat’
-                      Tikar bantal                             ‘tikar dan batal’
-                      Sawah ladang                        ‘sawah dan ladang’
-                      Kampung halaman                  ‘kampung dan halaman’

Catatan:
1.                  Bentuk-bentuk seperti molek,  sangat bugar, basah kuyub, dan hancur luluh lazim juga dibicarakan proses reduplikasi (berubah bunyi).
2.                  Makna komposisi tikar bantal, piring mangkuk, dan kampung halaman lazimjuga diangggap tidak bermakna ‘dan‘, melainkan bermakna tikar bantal ‘segala perlengkapan tidur’; piring mangkuk ‘semua peralatan makan’; kampung halaman ‘ tempat lahir’.
b.                  Komposisi yang menghasilkan istilah, yakni yangmaknanya sudah pasti, sudah tertentu, meskipun bebas dari konteks kalimatnya, karena sebagai istilah hanya digunakan dalam bidang ilmu atau bidang tertentu.
Beberapa contoh istilah dalam bentuk komposisi:
a.                   Istilah olahraga
-tolak peluru
-angkat besi
-terjun payung
-terbang layang
-balap sepeda

b.     Istilah linguistik:
            -fonem vokal
            -morfem bebas
-frase endosentrik
-klausa verbal
-kalimat inti

c.      Istilah politik:
-suaka politik
-hak angket
-hak pilih
-hak prerogatif
-sidang paripurna                                                             

d.   Istilah pendidikan:
-buku ajar
- tahun ajaran
-guru bantu
-model pembelajaran
-tenaga pendidikan

DAFTAR PUSTAKA





http://Rangkuman-Pelajaran.blogspot.com






 

Kirim Komentar

Name

Email *

Message *

Total Pageviews